"Pandanglah ke bawah dan bersyukurlah, pandanglah ke atas dan kejarlah, pandanglah cermin dan pahamilah diri"
Kita sering merasakan senang dan susah yang silih berganti di dalam hari-hari yang telah kita lewati, pada saat kita berada dalam kondisi yang menyenangkan mungkin tidak perlu kita mempermasalahkan kondisi tersebut, tetapi adakalanya kita merasa frustasi dan kecewa terhadap kehidupan yang sedang kita jalani pada saat kondisi kita sedang tidak menyenangkan. Berbagai masalah seolah datang bertubi-tubi tiada terbendung dan menjadikan diri kita seperti tiada berarti dan berguna, bahkan sampai merasa bahwa kita adalah orang yang paling menderita.
Secara kurang lebih, mungkin hampir semua orang pernah mengalami dan merasakan hal tersebut di atas. Pada saat seperti itu cobalah kita tenangkan hati dan memandang kehidupan yang ada sekitar kita.
Pandanglah ke bawah dan bersyukurlah
Pandanglah ke bawah dan bersyukurlah
Cobalah mengingat kembali dan merenung tentang hal-hal diluar diri kita yang pernah kita lihat ataupun cerita yang pernah kita dengar. Diantara kondisi yang pernah kita lihat atau dengar tersebut pastilah ada suatu kondisi dimana orang lain mengalami suatu hal yang cukup membuat hati kita merasa iba/kasihan. Pada saat hati kita bisa merasa kasihan terhadap orang lain tentu saja dikarenakan kita merasa mempunyai kondisi yang lebih baik dari orang yang kita kasihani. Dari hal tersebut di atas, kita seharusnya masih merasa bersyukur bahwa ternyata kita masih diberikan sebuah kondisi yang lebih baik. Dan mungkin juga masih banyak lagi orang yang tanpa kita ketahui mempunyai kondisi yang lebih tidak menyenangkan dibandingkan kondisi yang sedang kita hadapi. Tetapi jangan sampai dengan cara pandang ini kita menjadi sombong dan merendahkan orang yang mempunyai keadaan di bawah kita. Saya secara pribadi cukup kagum terhadap sebuah falsafah orang Jawa "nrimo ing pandum" (menerima apa adanya) yang mengajarkan seseorang untuk selalu menerima apa yang terjadi dan mensyukurinya. Mereka juga masih bisa berkata "untung tidak...." (misalnya pada kejadian kecelakaan, walaupun sakit parah mereka masih dapat berkata "untung tidak sampai meninggal") dan saya rasa ini adalah suatu ungkapan syukur atas suatu kejadian yang tidak menyenangkan.
Pandanglah ke atas dan kejarlah
Tataplah cermin dan pahamilah diri
Tulisan ini hanyalah sekedar untuk mengingatkan dan sebagai pembelajaran diri saya sendiri, tanpa ada maksud yang lain. Apabila ada sahabat yang membaca tulisan ini dan ingin memberikan masukan, mohon untuk dapat menuliskannya pada kolom komentar yang tersedia, terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar