Kamis, 27 Oktober 2016

Puisi: Arti dan Berartinya Sebuah Persahabatan



Manusia sebagai makhluk sosial, pastilah membutuhkan orang lain di dalam setiap saat kehidupan yang dijalaninya. Dalam kehidupan kita sehari-hari banyak sekali bentuk kebutuhan kita yang memerlukan kehadiran orang lain. Misalnya saja hanya untuk saling bercakap-cakap, berdiskusi, membuat group untuk suatu permainan dan masih banyak lagi yang lainnya. Mungkin banyak sekali orang lain yang berhubungan dengan kita di sepanjang hidup yang sudah kita lewati, dan pastilah orang tua, saudara serta suami /isteri apabila kita sudah menikah merupakan orang lain yang sangat istimewa dan berarti bagi kita semua.

Di luar yang sudah disebutkan di atas, yang secara hubungan masih ada pertalian darah secara langsung antara satu orang dengan orang yang lainnya ataupun secara hukum agama dan negara, pastilah kita juga mempunyai satu orang atau lebih yang begitu dekat dengan kita. Mungkin pada awalnya orang-orang tersebut bukanlah siapa-siapa bagi kita atau mungkin juga kita kenal dengan tidak sengaja. Biasanya setelah berkenalan dan bergaul dalam kurun waktu yang cukup lama maka kita akan dapat merasakan dan memilah orang-orang yang kita kenal tersebut. Apabila terdapat kecocokan antara satu orang dengan yang lainnya maka pastilah hubungan tersebut akan menjadi semakin dekat. Adakalanya kedekatan dengan orang lain ini bahkan dapat melebihi kedekatan dengan saudara yang masih ada pertalian darah. Hubungan yang begitu dekat ini secara umum disebut dengan persahabatan.

Sebuah persahabatan biasanya tercipta melalui sebuah proses waktu yang cukup panjang. Pada umumnya awal dari sebuah persahatan mulai terjalin pada saat seseorang menginjak masa ABG atau menuju kedewasaan. Mengapa persahabatan biasanya dimulai pada usia tersebut? Karena seseorang pada masa ini sedang dalam proses mencari jati diri sehingga dia akan mencoba bertanya dan bercerita apa yang dirasakan dan dialami pada teman sebayanya. Dengan adanya kesamaan usia yang otomatis juga mengalami hal yang kurang lebih sama maka terciptalah rasa senasib sepenanggungan. Kesamaan-kesamaan inilah yang akhirnya membentuk kedekatan hubungan antar teman yang satu dengan yang lainnya. Hal ini biasanya berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan mempunyai kesan yang mendalam dalam kehidupan seseorang sehingga sulit untuk dilupakan. Banyak sekali hal-hal yang menyenangkan dan juga hal yang sulit yang kita lalui bersama dengan sahabat-sahabat kita. 



Secara umum seseorang yang kita sebut sebagai sahabat biasanya hanyalah beberapa orang dari sekian banyak teman yang ada. Hal yang membedakan antara teman dan sahabat biasanya adalah tingkat ketulusan dan kepercayaan yang saling diberikan antar teman. Dimana seorang sahabat tidak hanya dapat sebagai tempat berbagi suka saja tetapi terlebih pada saat kita mengalami suatu keadaan yang kurang menyenangkan. Di dalam hal inilah seorang sahabat mempunyai arti yang dalam, dimana tidak ada orang lain sebagai tempat berbagi dan berkeluh kesah ataupun sekedar mendengarkan apa yang sedang kita rasakan. Kan ada orang tua, mengapa tidak bercerita kepada mereka? Karena pada masa-masa remaja seseorang pasti merasa tidak begitu nyaman untuk bercerita kepada orang tuanya, mungkin karena takut dimarahi atau pun kemudian malah dilarang dan lain sebagainya. Dan hanya seorang sahabatlah yang dapat merelakan dirinya untuk mengerti tentang  kondisi kita.

Dan karena kerinduan akan kenangan-kenangan yang masih begitu melekat dalam hati bersama dengan sahabat-sahabat saya waktu dulu, maka saya menuliskan sebuah puisi untuk mengenang sahabat-sahabat yang telah banyak menggoreskan cerita dalam kehidupan saya, walaupun saat ini sudah sangat jarang bertemu karena kesibukan, waktu dan jarak.

Sebuah puisi untuk seluruh sahabatku:

Puisi terima kasih sahabat

Awan hitam gelap berarak
Beriring Melintas di langit senja
Burungpun terbang tanpa tujuan
Kemanakah aku harus berlari?

Rintik hujan mulai tercurah
Bersama gelegar guntur bersahutan
Menggetarkan raga yang kian renta
Dimanakah aku harus berlindung?

Dinginnya sang bayu kian menusuk
Dan darahpun seolah terasa beku
Padamkan gelora dan bara jiwa
Mampukah aku mengobarkan kembali?

Samar kulihat hadirmu di sisiku
Lembut lirih kudengar suaramu
Hangat terasa jamah tanganmu
Dan kau telah datang untukku

.....Terima kasih sahabat.....




Tidak ada komentar:

Posting Komentar