"Jangan pernah menyesal akan pengorbanan yang kita berikan, karena suatu saat kita akan menerima yang lebih besar"
Arti kata pengorbanan dalam hal ini adalah memberikan kepada pihak lain segala sesuatu yang berwujud benda maupun jasa tanpa mengharapkan imbalan ataupun atas dasar perjanjian dari pihak pihak lain tersebut atau dapat juga disebut sebagai pemberian sukarela/ikhlas. Pengorbanan biasanya dilakukan atas dasar suatu kepercayaan kepada Tuhan atau berdasarkan kasih kepada orang lain atau dapat juga karena tanggung jawab.
Sebagai contoh pengorbanan dalam kehidupan sehari-hari adalah pengorbanan kedua orang tua kita yang begitu banyak dari saat kita masih di dalam kandungan ibu sampai saat ini, untuk menjadikan kita tumbuh besar dan dengan satu harapan bahwa anaknya akan menjadi seorang pribadi yang benar dan berguna buat hidup ini. Kedua orang tua kita melakukan semuanya tanpa ada pamrih untuk mendapatkan kembali apa yang sudah mereka berikan kepada anaknya walaupun mereka harus bersusah payah dalam melakukannya. Satu hal yang sangat hebat dalam pengorbanan ini adalah bahwa orang tua kita tidak pernah menyesali pengorbanan mereka walaupun mereka tidak menikmati hasil secara langsung atas jerih payah yang sudah dilakukannya. Kita sebagai anak yang akan menikmati hasil pengorbanan orang tua kita secara langsung, yaitu dikehidupan yang kita jalani dan nikmati saat ini. Tetapi apakah orang tua kita tidak menikmati hasil pengorbanannya? Orang tua kita menikmatinya dengan kebanggaan, kepuasan dan kebahagian melihat bahwa anak-anaknya menjadi orang yang lebih baik daripada mereka. Kebahagiaan yang mereka dapat itu lebih besar daripada apa yang sudah mereka korbankan untuk anak-anaknya, karena kebahagiaan adalah salah satu tujuan dari hidup yang kita jalani dari satu hari ke hari berikutnya.
Sebuah slogan perjuangan yang sering kita dengar yang artinya mirip dengan maksud kalimat dalam gambar di atas adalah: "mati satu tumbuh seribu", pengorbanan oleh satu orang pejuang akan menghasilkan lebih banyak lagi pejuang baru. Sebagai gambaran atau ilustrasi dalam kehidupan yang nyata saat ini adalah pada saat seorang petani menyemai benih padi disawah, dia telah mengorbankan padi yang seharusnya dapat menjadi makanannya untuk dijadikan bibit tanaman padi, dan dia berharap bahwa semua benih padi yang ditabur akan tumbuh menjadi sebuah tanaman padi. Tetapi apakah pada kenyataannya semua akan tumbuh menjadi tanaman padi dan dapat menghasilkan padi yang lebih banyak? Belum tentu, karena pada saat disemaipun tidak semua biji padi tumbuh, dan setelah tumbuhpun masih banyak yang harus dikorbankan oleh seorang petani untuk dapat menikmati hasil pengorbanannya tersebut. Pada saat tiba masanya menuai mungkin hasil yang didapat tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, tetapi satu hal yang pasti adalah dari satu biji padi pasti akan menghasilkan lebih dari satu biji padi.
Sebagai contoh pengorbanan dalam kehidupan sehari-hari adalah pengorbanan kedua orang tua kita yang begitu banyak dari saat kita masih di dalam kandungan ibu sampai saat ini, untuk menjadikan kita tumbuh besar dan dengan satu harapan bahwa anaknya akan menjadi seorang pribadi yang benar dan berguna buat hidup ini. Kedua orang tua kita melakukan semuanya tanpa ada pamrih untuk mendapatkan kembali apa yang sudah mereka berikan kepada anaknya walaupun mereka harus bersusah payah dalam melakukannya. Satu hal yang sangat hebat dalam pengorbanan ini adalah bahwa orang tua kita tidak pernah menyesali pengorbanan mereka walaupun mereka tidak menikmati hasil secara langsung atas jerih payah yang sudah dilakukannya. Kita sebagai anak yang akan menikmati hasil pengorbanan orang tua kita secara langsung, yaitu dikehidupan yang kita jalani dan nikmati saat ini. Tetapi apakah orang tua kita tidak menikmati hasil pengorbanannya? Orang tua kita menikmatinya dengan kebanggaan, kepuasan dan kebahagian melihat bahwa anak-anaknya menjadi orang yang lebih baik daripada mereka. Kebahagiaan yang mereka dapat itu lebih besar daripada apa yang sudah mereka korbankan untuk anak-anaknya, karena kebahagiaan adalah salah satu tujuan dari hidup yang kita jalani dari satu hari ke hari berikutnya.
Sebuah slogan perjuangan yang sering kita dengar yang artinya mirip dengan maksud kalimat dalam gambar di atas adalah: "mati satu tumbuh seribu", pengorbanan oleh satu orang pejuang akan menghasilkan lebih banyak lagi pejuang baru. Sebagai gambaran atau ilustrasi dalam kehidupan yang nyata saat ini adalah pada saat seorang petani menyemai benih padi disawah, dia telah mengorbankan padi yang seharusnya dapat menjadi makanannya untuk dijadikan bibit tanaman padi, dan dia berharap bahwa semua benih padi yang ditabur akan tumbuh menjadi sebuah tanaman padi. Tetapi apakah pada kenyataannya semua akan tumbuh menjadi tanaman padi dan dapat menghasilkan padi yang lebih banyak? Belum tentu, karena pada saat disemaipun tidak semua biji padi tumbuh, dan setelah tumbuhpun masih banyak yang harus dikorbankan oleh seorang petani untuk dapat menikmati hasil pengorbanannya tersebut. Pada saat tiba masanya menuai mungkin hasil yang didapat tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, tetapi satu hal yang pasti adalah dari satu biji padi pasti akan menghasilkan lebih dari satu biji padi.
Demikian pula didalam kehidupan yang kita jalani setiap hari, banyak hal yang sudah kita korbankan untuk orang lain, entah itu hal yang kita anggap besar ataupun kecil karena besar dan kecil itu relatif tergantung siapa yang memandangnya. Adakalanya atau bahkan sering kita dengar dari cerita seseorang yang merasa sudah mengorbankan banyak hal untuk orang lain yang ia sayangi tetapi ia merasa menyesal karena hasil yang dia harapkan tidak menjadi kenyataan ataupun bahkan kebalikan dari harapannya. Pengorbanan bukan seperti itu, karena pengorbanan tidak pernah menuntut balasan ataupun pamrih atas segala sesuatu yang sudah diberikan.
Dalam hal ini sebenarnya yang dimaksud penulis pada tulisan bergambar di atas salah satunya adalah sedekah, karena sedekah adalah salah satu tindakan pengorbanan yang nyata dan tidak ada pamrih didalamnya, terlepas dari besar atau kecilnya nilai dari sedekah yang diberikan. Walaupun pengorbanan itu tidak ada pamrih ataupun harapan imbalan di dalamnya, tetapi salah satu hukum yang berlaku di dunia ini yaitu hukum tabur tuai atau sebab akibat tetap berlaku dalam hal pengorbanan ini, sehingga suatu saat tanpa kita tahu akan ada suatu pengorbanan yang dilakukan buat kita yang melebihi daripada apa yang pernak kita korbankan.
Sahabatku, janganlah pernah menyesali apapun yang sudah kita berikan, karena apabila kita menyesal atas pemberian yang sudah kita berikan maka hanya kekecewaan dan amarah yang akan kita dapat dan tidak lebih. Bersyukur dan berdoalah kepada Tuhan atas apa yang sudah kita korbankan tanpa melihat hasil ataupun efek pengorbanan yang kita lakukan, dan suatu saat pasti kita akan mendapatkan hal yang lebih besar dari pengorbanan kita, entah kita sadari ataupun tidak.
Di dalam tulisan ini penulis hanya ingin mengungkapkan apa yang ada di dalam pemikiran saat ini, terlepas dari apakah pemikiran ini salah atau benar, maupun berguna atau tidak. Penulis mengucapkan terima kasih untuk semua orang yang membaca tulisan ini, dan apabila ada masukan silahkan menulis dikolom komentar yang tersedia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar