"Kehidupan akan terus melangkah tanpa bertanya, "apakah kita siap atau tidak?"
Seringkali kita melihat dan mendengar kisah seseorang yang sukses di dalam kehidupannya baik secara jasmani ataupun secara rohani, dan kisah tersebut biasanya ditanggapi dengan sebuah kata "dia orang yang beruntung". Tetapi sebaliknya apabila kita atau seseorang gagal dalam melakukan suatu pekerjaan atau mendapatkan sesuatu yang diinginkan/diharapkan maka kita akan berdalih untuk kegagalan tersebut dan kita berkata bahwa "saya/dia masih belum beruntung".
Beruntung ataupun tidak didalam melakukan suatu pekerjaan yang kita lakukan untuk mendapatkan apa yang diinginkan sepenuhnya menjadi tanggung jawab kita masing-masing dan sepenuhnya juga tergantung dari apa yang kita persiapkan untuk melakukan hal tersebut, baik secara persiapan jasmani (belajar, berpikir, kerja keras, dan sebagainya) dan rohani (berdoa kepada Tuhan, mental yang baik, semangat pantang menyerah, dan lain sebagainya).
Sebuah ilustrasi sederhana:
Ada 2 orang tenaga penjual yang bekerja di dalam sebuah organisasi/perusahaan penjualan, sebut saja si A dan si B. Tenaga penjual/sales adalah level yang paling bawah dalam sebuah organisasi penjualan/distributor, kemudian di atasnya adalah sales supervisor, sales manager dan seterusnya. Si A adalah tipe orang yang senang belajar dan karenanya apapun yang dituntut oleh atasan maupun perusahaan ia lakukan dengan sungguh-sungguh bahkan pekerjaan yang melebihi porsi seorang sales pun ia jalankan, dengan satu pemikiran bahwa apabila suatu saat ada kesempatan untuk karir yang lebih tinggi ia mempunyai kemampuan dan bisa mendapatkan posisi tersebut. Si B adalah tipe orang yang mempunyai pemikiran bahwa ia hanyalah seorang salesman dan juga berpendapat untuk apa berbuat lebih dari porsi yang seharusnya? Dia berpikir, pekerjaan yang tidak sesuai dengan job description yang diberikan oleh perusahaan kepadanya adalah tugas dan porsi orang lain ataupun atasannya. Apakah pemikiran si B salah? Tentu saja tidak, tetapi tidak ada suatu nilai lebih yang ia berikan untuk perusahaan. Setelah sekian lama waktu berjalan dan karena perusahaan tempat mereka bekerja berkembang menjadi lebih besar maka dibutuhkanlah seseorang untuk diangkat menjadi sales supervisor. Apabila kita diberikan wewenang untuk memilih salah satu dari 2 salesman tersebut, siapakah yang akan kita pilih?Pastilah si A karena mempunyai kemampuan lebih dan mempunyai nilai tambah karena ia mau mengerjakan porsi yang lebih daripada tugas yang diberikan perusahaan. Tetapi petanyaan selanjutnya adalah: " apakah pada kenyataan hidup yang kita jalani setiap hari kita sudah memberikan nilai lebih pada segala sesuatu yang kita lakukan? Dan selalu berusaha serta belajar untuk mengikuti perkembangan kehidupan?
Yang ingin saya sampaikan dari ilustrasi sederhana di atas adalah, di dalam setiap aspek kehidupan yang kita jalani saat ini terdapat banyak hal-hal dan kesempatan baik yang akan datang kepada kita dan tanpa kita ketahui kapan waktunya, sehingga kita harus selalu mempersiapkan diri agar kesempatan yang baik tersebut dapat membuat kehidupan yang kita jalani menjadi lebih baik.
Sahabat, kehidupan ini terus melangkah dan berjalan serta menuntut kita untuk dapat mengikutinya. Kehidupan ini tidak akan pernah berhenti untuk menunggu sampai kita siap, bahkan kehidupan tidak akan pernah bertanya dan mempertanyakan " apakah kita siap atau tidak untuk melangkah bersamanya?" Marilah kita selalu belajar untuk hidup dan kehidupan yang lebih baik.