Minggu, 27 November 2016

Prinsip Kesuksesan tidaklah Sama Seperti Prinsip Ekonomi

"Besar kecilnya pengorbanan akan menentukan kesuksesan yang didapatkan"


Adakah orang yang tidak menginginkan kehidupannya sukses? Jawabannya pasti tidak ada, karena semua orang menginginkannya. Di dalam hidup ini terbagi dari berbagai aspek kebutuhan yang harus dipenuhi dan secara umum adalah seperti yang dikatakan oleh Maslow. Kebutuhan individu menurut Maslow dibagi menjadi 5 yaitu: kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan kasih sayang, kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. Tetapi saya tidak akan membahas tentang berbagai macam kebutuhan menurut Maslow tersebut.

Dari berbagai macam kebutuhan hidup yang ada seperti tersebut di atas maka setiap individu pastilah mempunyai keinginan untuk sukses dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Dalam pemenuhan kebutuhannya, secara umum seorang individu membutuhkan aspek finansial,sosial, mental dan religi/kerohanian. Kata sukses dalam konteks ini adalah mencapai sebuah tingkatan yang diinginkan dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Dengan begitu sangat dimungkinkan bahwa tolok ukur sebuah kesuksesan akan berbeda antara satu orang dengan orang yang lainnya. Sebagai sebuah contoh dari sisi finansial, misalnya saja ada orang baru akan merasa sudah sukses apabila ia mempunyai tabungan sebesar 1miliar, tetapi ada orang lain tolok ukurnya adalah dapat menyekolahkan anaknya sampai lulus sarjana dan tidak punya hutang. Ada juga orang yang mengukur kesuksesan hidupnya dari keluarga yang rukun dan tenteram, ada juga yang mengukur dari sisi rohani dan lain sebagainya. Bagi saya, semua tolok ukur yang dipakai oleh masing-masing orang adalah pilihan dan tidak ada yang salah ataupun yang lebih benar.

Banyak faktor yang mempengaruhi pencapaian  kesuksesan dalam hidup seseorang. Salah satu faktor diantaranya adalah kemauan berkorban untuk mengejar tujuan yang ingin dicapainya. Tentu saja dalam hal ini tujuannya adalah sebuah tingkatan yang ingin dicapai dan sudah ditetapkan sebelumnya. Untuk tulisan saya kali ini yang akan dibahas hanyalah sebatas seberapa besar kemauan berkorban seseorang untuk mendapatkan tujuannya.

Sebuah cerita ilustrasi mungkin dapat menjelaskan mengenai besar kecilnya pengorbanan untuk mendapatkan kesuksesan/tujuan yang telah ditetapkan. Menurut pendapat saya dalam konteks tulisan ini, ada sebuah kemiripan untuk mencapai tujuan ataupun target dalam kesuksesan hidup dan dalam memancing ikan. Kebetulan saya mempunyai hobi mancing sehingga ilustrasi yang akan saya bagikan juga berhubungan dengan dunia memancing. Kemiripan dari kedua hal diatas adalah sama-sama dibutuhkannya sebuah pengorbanan untuk mencapai tujuan/target (sukses) seperti yang diinginkan.

Sebenarnya pengalaman ini terjadi sudah cukup lama sehingga saya sendiri sudah lupa tahun berapa tepatnya, seingat saya sebelum tahun 2000. Pada waktu itu  saya bersama beberapa teman pernah memancing di laut sekitar dermaga pelabuhan Tanjung Mas yang berada di wilayah Semarang. Target kami memancing saat itu adalah untuk mendapatkan ikan kakap putih yang kata orang cukup banyak di perairan tersebut. Sebagai gambaran saja bagi rekan-rekan yang awam dalam memancing, ada beberapa perlengkapan yang dibutuhkan dalam proses memancing. Perlengkapan tersebut adalah joran, reel/penggulung senar, senar, mata kail, timah pemberat dan umpan. Pengorbanan yang selalu ada dalam proses memancing adalah umpan. Dimana umpan ini menjadi salah satu kunci dalam mendapatkan ikan sesuai yang diharapkan. Cukup banyak  jenis umpan yang dapat dipakai dalam memancing ini, dari yang bisa didapatkan secara gratis misalnya saja cacing tanah tetapi ada juga yang harus kita beli misalnya saja udang. Karena target kami waktu itu adalah ikan kakap maka mau tidak mau kami harus menggunakan umpan berupa udang putih yang masih hidup. Mengapa harus dengan umpan tersebut? Karena secara umum ikan kakap hanya akan dapat dipancing menggunakan udang putih yang masih hidup.

Waktu itu untuk mendapatkan udang putih yang masih hidup tidaklah mudah, karena tidak banyak yang menjual dan harganya juga cukup mahal yaitu Rp. 1.000,-/ekor. Bagi kami yang waktu itu masih kuliah, untuk membeli umpan tersebut merupakan sebuah pengorbanan yang cukup besar karena dalam membeli umpan tidaklah cukup satu atau dua ekor saja. Tetapi karena target kami adalah untuk mendapatkan ikan kakap dan bukan ikan yang lainnya maka kami tetap membelinya. Dan akhirnya kami pun mulai memancing di dermaga dengan sebuah harapan untuk mendapatkan ikan kakap.

Apakah dengan menggunakan umpan udang puyih hidup pasti akan mendapatkan ikan kakap? Belum tentu juga, mengapa demikian? Karena sebuah umpan ataupun sebuah pengorbanan hanyalah salah satu faktor dari beberapa faktor untuk mendapatkan target/tujuan yang ditetapkan. Jika demikian, untuk apa kita harus berkorban dengan nilai yang besar sedangkan hal itu tidak menjamin untuk mendapatkan target/tujuannya? Minimal dengan adanya pengorbanan atau sebuah umpan yang tepat kita mempunyai kemungkinan yang besar untuk mendapatkan target yang kita inginkan walaupun hal itu juga belum pasti. Akan tetapi apabila kita tidak melakukan sebuah pengorbanan yang sesuai atau tepat, kecil sekali kemungkina kita untuk mendapatkan target yang diinginkan. Dan apabila dengan kemungkinan kecil tersebut kita mendapatkan target yang kita inginkan pastilah hal tersebut adalah sebuah pengecualian.

Seperti ilustrasi memancing dan umpan di atas, demikian juga sebuah pengorbanan harus dilakukan untuk mendapatkan target dan kesuksesan yang anda inginkan. Semakin besar nilai sebuah kesuksesan yang ingin anda raih, semakin besar pula nilai pengorbanan yang harus anda lakukan. Prinsip untuk meraih sebuah kesuksesan tidak sama dengan prinsip ekonomi yang pernah kita pelajari di bangku SMU yang kurang lebih adalah: untuk mendapatkan hasil tertentu dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya. Sedangkan prinsip sukses adalah semakin besar pengorbanan yang anda lakukan semakin besar pula nilai kesuksesan yang dapat diraih. Di dalam Bahasa Jawa ada juga sebuah ungkapan yang mirip dengan hal ini yaitu jer basuki mawa beya yang artinya dapat anda baca di sini. adaAdapun bentuk pengorbanan dalam meraih sukses dapat terdiri dari banyak hal, misalnya pengorbanan waktu istirahat, pengorbanan uang untuk mendapatkan skill tertentu, pengorbanan kenyamanan dan lain sebagainya.

Sahabat, perlu diingat juga bahwa adakalanya kita sudah melakukan suatu usaha dan pengorbanan yang besar tetapi hasil yang kita dapatkan tidak seperti yang kita harapkan. Akan tetapi semua yang sudah kita lakukan dan kita relakan tidak akan pernah menjadi sia-sia. Jadi tetapkanlah target tingkat kesuksesan yang ingin anda raih dan siapkanlah diri anda untuk melakukan usaha dan pengorbanan untuk meraihnya. Demikian yang dapat saya bagikan untuk kali ini, harapan saya tulisan ini bermanfaat bagi rekan-rekan yang sudah rela mengorbankan waktu untuk membacanya, terima kasih.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar