Selasa, 23 Agustus 2016

Hidup tidaklah semudah yang terlihat



"Menjalani dan menjadi pelaku kehidupan tidaklah semudah seperti apa yang terlihat"

Dalam kehidupan sehari-hari yang sudah kita jalani banyak terjadi hal-hal yang baik maupun buruk. Terlepas apakah kejadian tersebut kita alami sendiri atau pun dialami oleh orang lain, bahkan kita hanya mendengar cerita ataupun membaca berita dari media. Sering kali sebagai orang yang mengalami, mendengar atau hanya sekedar membaca berita, dapat membuat dan memicu kita untuk mengomentari kejadian tersebut. Bahkan kita berkomentar tanpa kita mencoba untuk berpikir dan mengerti mengenai apa yang kita lihat dan kita dengar tersebut. Secara umum hal tersebut di atas adalah sesuatu yang normal dan mungkin sebagian besar orang melakukannya.

Sebelum kita berkomentar tentang hal-hal yang belum tentu kebenarannya tersebut mungkin akan lebih baik apabila kita terlebih dahulu mencoba berpikir seandainya kita yang menjadi pelakunya. Sehingga dengan demikian kita tidak akan dengan gampangnya berkomentar atau bahkan menghakimi orang lain berdasarkan suatu hal yang menurut kita seharusnya tidak seperti itu. Akan tetapi seandainya kita sendiri yang menjadi orang tersebut, apakah kita pasti lebih baik atau lebih berhasil? Menurut saya belum tentu atau bahkan bisa jadi jauh lebih buruk.


Sebuah contoh pada suatu pertandingan sepak bola, pada saat kita hanya menjadi penonton di luar lapangan yang tidak ikut menjadi pelaku pertandingan tersebut, maka kita akan dengan mudahnya berkomentar atau mengatakan misalnya: "tadi seharusnya si A dapat membuat gol karena begini dan begitu" menurut penilaian kita yang hanya melihat, seolah-olah melakukan hal tersebut adalah mudah. Tetapi pada kenyataannya kita hanyalah penonton dan mungkin kita sendiri tidak dapat bermain sepak bola dengan baik atau bahkan tidak bisa sama sekali. 

Setiap insan di dunia ini merupakan pelaku-pelaku dari sebuah kisah kehidupan secara global dan juga kisah kehidupan dalam sekala yang lebih kecil hingga kisah tentang diri sendiri. Memang terkadang apa yang dijalani dan dilakukan oleh orang lain terlihat mudah, karena kita hanya menjadi penonton dari kehidupan yang dijalani dan dilakukan oleh orang lain tersebut. 

Sahabat, tidaklah semudah yang kita lihat dan kita pikirkan dalam menjalani dan menjadi pelaku kehidupan untuk peran di luar peran yang kita mainkan. Marilah kita saling menghormati dan menghargai apapun hasil yang diperoleh dari jerih payah yang dilakukan oleh orang lain karena tidaklah mudah dia melakukan dan mencapainya.

Dan semua ini hanyalah sebuah ungkapan saya, yang mungkin saya sendiri belum dapat melakukannya. Tetapi saya berharap dengan menuliskannya akan memicu saya untuk belajar menjadi lebih baik, demikian juga harapan saya bahwa tulisan ini dapat bermanfaat bagi rekan pembaca, terima kasih.




Senin, 22 Agustus 2016

Kehidupan orang lain terlihat indah dari kejauhan


"Pemandangan akan terlihat indah dari kejauhan, demikian juga orang lain dan kehidupannya"

Kehidupan orang lain bagaikan sebuah pemandangan yang indah pada saat kita memandangnya, dimana kita akan melihat betapa menyenangkannya atau bahkan menginginkan kehidupan seperti orang lain tersebut maupun kita juga menginginkan orang lain tersebut menjadi bagian dari kita.

Seperti halnya pemandangan alam yang begitu indah apabila kita lihat dari jauh, tetapi belum tentu kita merasakan keindahan tersebut pada saat kita berada di tempat tersebut. Contoh: bagi saya pemandangan sebuah gunung ataupun bukit dengan pepohonannya adalah sebuah pemandangan yang sangat indah, akan tetapi begitu saya mendatangi gunung ataupun bukit tersebut saya tidak menemukan lagi keindahan yang saya rasakan seperti pada saat memandangnya dari kejauhan, memang tetap ada keindahan yang bisa didapatkan di tempat tersebut tetapi bukanlah keindahan seperti saat memandang dari jauh.

Sebuah contoh tentang kehidupan orang lain, katakanlah kehidupan seorang figur publik yang terkenal, entah itu musisi, artis ataupun pejabat. Pada saat kita memandang mereka, yang kita lihat adalah sisi yang indah dan menyenangkan menurut sudut pandang kita sehingga kita mengagumi dan terpesona oleh keindahan yang kita lihat pada orang-orang tersebut. Pernahkan terpikir bahwa terkadang mereka juga memandang orang lain dan kehidupan di luar kehidupan mereka terlihat sangat indah dan menyenangkan?
Seseorang yang begitu terkenal dan menjadi figur publik terkadang merindukan untuk menjadi orang biasa dengan segala kebebasannya yang dapat mengatur kemana dan mau apa tanpa protokoler, tanpa pengawalan, bisa makan dimana saja dan kebebasan yang lainnya.

Ada sebuah ungkapan di dalam bahasa jawa yang mengatakan "wong urip kuwi mung wang sinawang", yang dapat diterjemahkan dalam bahasa Indonesia kurang lebih adalah "orang hidup itu cuma saling melihat yang satu dengan yang lainnya" yang artinya adalah didalam menjalani hidup ini kita sering melihat bahwa orang lain lebih enak, lebih beruntung, lebih cantik, lebih kaya dan lain sebagainya dari kita padahal kita hanya melihat orang lain tersebut dari luarnya saja dan belum tentu apabila kita tahu secara detail kehidupannya kita masih akan berkata orang lain tersebut lebih daripada kita.

Sahabat, marilah kita belajar untuk selalu bersyukur atas apa yang ada pada diri dan keluarga kita serta tidaklah perlu kita membandingkan atau menginginkan kehidupan orang lain karena belum tentu kita akan cocok dengan apa yang kita inginkan tersebut dan juga ingatlah bahwa orang lainpun mungkin menginginkan kehidupan seperti yang kita miliki.

Semua ini hanyalah sekedar tulisan yang saya tulis untuk mengingatkan diri sendiri dan seandainya ada dari pembaca yang mempunyai pemikiran dan pendapat yang berbeda tentang isi tulisan ini dan berkenan untuk memberikan masukan, mohon untuk dapat disampaikan melalui kolom komentar yang tersedia agar menambah wawasan dan pengetahuan penulis, terima kasih.

Sabtu, 20 Agustus 2016

Puisi Kata Kata Kehidupan Tuhanlah Nahkoda Hidupku


Kehidupan di masa yang akan datang tidaklah dapat ditebak, hanyalah sejarah yang dapat kita pelajari dan kita analisa pola-pola yang ada yang mungkin akan dapat terulang di masa yang akan datang sebagai sebuah siklus kehidupan dan alam ini. Banyak pola atau siklus alam yang berulang dan dapat dijadikan suatu pedoman walaupun tidak akan pernah 100% kebenarannya. Sebagai contoh misalnya saja siklus banjir 5 tahunan, siklus ledakan gunung tertentu 100 tahunan dan lain sebagainya.

Berbeda dengan sejarah dan alam semesta ini yang dapat berumur ribuan atau bahkan jutaan tahun, kehidupan seorang manusia untuk saat ini mungkin rata-rata di kisaran 60 - 70 tahun. Di dalam kehidupan seseorang yang yang relatif pendek dan tidak pernah berulang tersebut sangatlah sulit untuk kita dapat meramalkan atau memperkirakan hari esok dengan menggunakan sebuah pola ataupun siklus. Tidak ada seorang pun yang tahu jalan kehidupan yang akan kita jalani akan seperti apa, bahkan kitapun tidak akan pernah tahu apakah kita masih dapat menikmati hari esok atau tidak. Tidak ada sesuatu yang pasti akan kehidupan di hari esok dan tidak ada seorang manusia pun yang dapat memastikannya sehingga kita tidak dapat untuk berpegang pada manusia, harta, kuasa atau apapun di dunia ini.

Seberapa besar kesulitan dalam hidup yang kita hadapi tidaklah mungkin untuk tidak kita jalani. Kehidupan seseorang dapat di ibaratkan seperti sebuah perahu yang sedang mengarungi lautan yang luas. Dimana pasang surutnya laut dan tinggi rendahnya gelombang selalu terjadi dan itu semua di luar kendali manusia. Dengan adanya keadaan lautan yang dapat senantiasa berubah dari waktu ke waktu tersebut maka sebuah perahu membutuhkan sebuah haluan untuk sampai ketujuan. Selanjutnya, agar perahu dapat berjalan sesuai dengan haluan dan mencapai sebuah tujuan yang sudah ditetapkan maka dibutuhkanlah seorang nahkoda perahu. Demikian pula kehidupan ini tidak akan pernah sama dan tidak terprediksi sehingga untuk mengarungi luasnya lautan kehidupan, maka kita juga membutuhkan haluan dan nahkoda hidup kita, dan hanya Tuhanlah yang layak menjadi nahkodanya.

Sebuah puisi yang saya tuliskan sebagai ungkapan perasaan tentang dan untuk kehidupan ini. Dimana tiada suatu jaminan kepastian untuk hari esok dan selanjutnya.


Gemuruh menderu mengguncang hari
Bergumpal awan gelap menutup surya
Kilat dan petir saling berkejaran
Gelombang laut pun kian melangit

Terlihat biduk kecil di ujung cakrawala
Laksana telur di ujung tanduk
Tiada kuasa tuk pertahankan arah
Terombang ambing tiada menentu

Bagaikan bahtera kehilangan nahkoda
Bermain di gelora gelombang dunia
Tiada haluan apalagi kepastian
Tanpa pegangan dan kuasa tuk melawan

Seperti jiwa raga yang tak bertuan
Kemanakah engkau akan berjalan?
Susuri bukit dan lembah kehidupan
Hanya harapkan keajaiban dari Tuhan



Minggu, 14 Agustus 2016

Aku, Kamu dan Kita


"Ketika dua hati menyatu dan dipersatukan, tiada lagi aku dan kamu, yang ada hanyalah kita"

Di dalam bahasan ini penulis hanya mengambil arti kata menyatu dan dipersatukan dalam konteks hubungan antara dua insan pria dan wanita. 
Arti kata menyatu yang dimaksud adalah: menjadi satunya dua pribadi atau dua hati yang berbeda secara sukarela untuk satu tujuan hidup bersama yang akan dicapai.
Arti kata dipersatukan yang dimaksud adalah: dibuat menjadi satu oleh pihak diluar pribadi yang bersangkutan, dalam hal ini adalah norma sosial, agama dan negara.

Secara umum dalam perjalanan hidup seseorang pastilah akan mengalami suatu masa untuk dicintai dan mencintai, di dalam hal ini terutama cinta antara pria dan wanita. Dari proses saling mencintai tersebut secara alami akan berusaha dan mencoba untuk menghilangkan ataupun menerima perbedaan-perbedaan yang ada dari kedua belah pihak sehingga akan diperoleh persamaan visi dan misi yang selanjutnya menyatukan dua hati menjadi satu hati/sehati yang sepakat untuk mengarungi kehidupan ini dalam segala keadaan

Di dalam suatu komunitas sosial, agama dan negara, pastilah ada suatu prosedur dan aturan yang mengatur bagaimana semestinya dua orang yang sudah sehati dan sepakat untuk menjalani hidup bersama tersebut agar sesuai dengan norma sosial dan negara. Secara umum kedua orang tersebut harus mengikuti satu jenjang resmi yang disebut "pernikahan". Dalam pernikahan inilah mereka dipersatukan secara sah dan diakui oleh masyarakat secara sosial, agama dan negara.

Perlu disadari bahwa untuk mengambil suatu keputusan seperti di atas sebenarnya tidaklah mudah, karena setelah menyatu dan dipersatukan tidak boleh lagi ada kata AKU dan KAMU, tetapi segala sesuatunya adalah KITA. Adapun batasan maksud penulis untuk kata aku, kamu dan kita adalah sebagai berikut:
AKU adalah segala bentuk hak milik, keinginan dan kebutuhan yang di dalamnya hanya mementingkan diri sendiri/ego.
KAMU adalah sebutan untuk orang lain di luar diri sendiri/segala sesuatu yang di luar kepentingan diri sendiri.
KITA adalah sebutan untuk lebih dari satu orang yang dapat juga terdiri dari aku dan kamu di dalamnya tetapi sudah melebur untuk sebuah tujuan.

Dari pemikiran di atas penulis mencoba menuangkannya di dalam sebuah puisi yang tertulis di bawah ini.

Kala hati telah terpaut
Disaat jiwa telah memilih
Dan raga pun telah bersatu
Separuh hidup bukan milikku lagi

Ketika hidup sudah terikat janji
Tiada lagi pribadi yang merdeka
Tak kan ada lagi kata aku dan kamu
Hanya kita...ya hanya ada kita

Segala mimpi
Segala asa
Segala rasa
Dan semuanya....untuk KITA


Penulis sadar bahwa tulisan ini hanyalah sebuah pemikiran dan hanya bertujuan untuk mengingatkan kembali komitmen yang sudah dibuat pada saat melangkah ke jenjang pernikahan. Terima kasih untuk setiap orang yang membaca tulisan ini semoga ada manfaat yang di dapat.

Jumat, 12 Agustus 2016

Sangat Berartinya Dia (Mengenang Ayah yang Sudah Tiada)


"Ketika seseorang sudah menjadi sebuah kenangan, barulah kita sadar betapa sangat berartinya dia"
Manusia adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain di dalam kehidupan ini. Di dalam bersosialisasi dan bermasyarakat tersebut secara garis besar akan menimbulkan rasa suka dan tidak suka antar orang yang satu dengan orang lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lainnya sehingga akan menciptakan sebuah persahabatan ataupun permusuhan. Dan semua hal tersebut adalah konsekuensi dari sebuah kehidupan sosial yang tidak akan terlepas dari hidup seseorang.

Di kehidupan sosial kecil kita, akan bermula dari suatu keluarga, kemudian saudara, selanjutnya tetangga, teman sekolah, teman kerja dan lain sebagainya. Lingkup keluarga adalah yang paling intens dalam bersosialisasi dibandingkan dengan lingkup yang lainnya. Di dalam sebuah keluarga, setiap hari pasti akan selalu bertemu dan berinteraksi antar anggota keluarga. Semakin sering kita berinteraksi dengan seseorang, semakin besar pula kemungkinan untuk saling memahami dan mengerti tetapi semakin besar pula kemungkinan adanya gesekan dan perbedaan pendapat yang akan terjadi.


Semakin lama kita mengenal, berinteraksi dan bergaul dengan seseorang ataupun dengan suatu lingkup sosial maka kita akan merasa bahwa semuanya adalah biasa saja ataupun sudah biasa, tidak ada sesuatu yang luar biasa ataupun yang sangat berarti dengan anggota lingkup sosial tersebut. Secara umum sebagian besar orang pastilah merasakan hal seperti tersebut di dalam kalimat di atas. Akan tetapi pada saat salah satu orang dalam lingkup sosial tersebut tidak ada lagi dalam waktu yang lama atau bahkan untuk selama-lamanya barulah kita sadar bahwa orang tersebut sangat berarti bagi kita yang ditinggalkannya. Dikarenakan kesadaran kita akan arti seseorang tersebut maka akibat yang timbul adalah kita merindukan dia berada lagi di lingkungan kita. Akan tetapi hanyalah sebuah kenangan dan cerita yang tertinggal untuk dapat kita nikmati dalam angan dan rasa.

Sahabat, sekedar sebuah cerita dalam kehidupan yang saya alami dan pastilah semua orang akan mengalaminya, kehilangan seorang ayah. Pada saat beliau masih ada bersama kami, seolah-olah semuanya adalah baik-baik saja dan biasa saja. Sepertinya tidak ada sesuatu yang istimewa dengan keberadaan semua anggota keluarga yang ada. Segala sesuatu yang seolah biasa tadi terasa sedemikian berubah pada saat ayah saya meninggal dunia. Dimana sebuah kesadaran baru muncul mengusik hati dan pikiran tentang begitu berartinya seseorang "yang semula dianggap hal yang biasa". Betapa setelah kepergiannya muncul kenangan-kenangan indah serta kerinduan akan sosok tersebut.

Sahabat,  marilah kita belajar untuk melihat dan menghargai setiap orang di dalam lingkup kehidupan yang kita jalani saat ini bahwa mereka semua adalah orang-orang yang sangat berarti di dalam kehidupan kita, tanpa harus menunggu mereka menjadi sebuah kenangan. Untuk mengenang dan karena kerinduan saya terhadap ayah saya, maka saya tuliskan sebuah puisi untuk ayah saya tersebut. Sebuah kerinduan terhadap seorang ayah yang sangat berarti dan yang sudah berada di tempat keabadian sejak lebih kurang 5 tahun yang lalu.

Sejenak hati dan jiwaku terasa bergetar
Saat teringat tentang dirimu di masa yang lalu
Selintas bayangmu pun hadir di dalam benakku
Dan menyapa hati dengan sebuah senyuman

Kerinduan pun terasa menyeruak di jiwaku
Mengingatkan diriku akan masa indah bersamamu
Hangatnya kasihmu pun seolah masih kurasakan
Mengalir dan mengiringi di dalam setiap langkah kakiku

Terbayang sosok pribadimu yang begitu teguh dan pantang menyerah
Menjalani hidup dengan penuh asa, cita dan cinta
Dan selalu memberikan rasa aman dan kenyamanan
Disetiap hari kehidupan yang telahdan akan kujalani

Dan saat ini semuanya hanya tinggal sebuah kenangan
Yang senantiasa terukir indah di hati dan jiwaku
Melekat dan menjadi bagian cerita kehidupan yang selalu kurindukan
Menjadi sebuah rasa bangga dalam alur kisah hidup yang kugoreskan

Ayah...
Dengan rasa cinta dan kerinduan yang ada di hati ini
Dengan rasa syukur dan terima kasih yang mungkin dulu tiada terucap
Dengan tulusnya doa yang dapat kupanjatkan
Semoga kedamaian abadi dan kasih Tuhan selalu ada untukmu


Berkunjung juga ke channel youtube punyaku ya guys https://www.youtube.com/c/UngkapanHatiKecilku

Silahkan tonton juga video puisi tentang ayah ini ya



Ungkapan kata hati tentang ibu



Selasa, 09 Agustus 2016

Puisi Tanah Kelahiran


Ada 2 hal yang sulit dilupakan oleh seseorang di dalam kehidupan yang sudah dijalani. Pertama adalah kejadian dimana kita merasa senang dan bahagia, sedangkan yang kedua adalah dimana kita merasa sangat terpuruk (kecewa, sedih dan lain sebagainya). Mengapa kedua hal tersebut dapat teringat terus atau susah untuk terlupakan? Karena dua hal tersebut merupakan kejadian yang tidak biasa dalam kehidupan kita, sehingga otak dan hati kita mencatatnya secara khusus. Berbeda dengan hal yang merupakan rutinitas sehari-hari yang biasa kita lakukan, yang kadang kala kita melakukannya tanpa harus memikirkannya. Sebagai contoh kecil misalnya saja kita memakai sepatu atau celana, kita tidak perlu berpikir apakah harus kaki yang kiri atau yang kanan dahulu yang kita masukkan. Hal ini terjadi karena kita sudah terlalu biasa melakukannya, dan akibatnya adalah setelah beberapa lama dari proses tersebut kita sudah tidak ingat kaki kiri dulu yang kita masukkan ataukah kaki kanan. 


Kedua kejadian di atas sulit untuk dilupakan oleh seseorang, walaupun untuk kejadian yang tidak menyenangkan ingin segera dilupakan. Tetapi sebaliknya kita senantiasa merindukan dan ingin mengulang dalam hidup kita (seandainya itu mungkin) masa-masa dimana kita merasa bahagia dan gembira. Secara umum, seseorang pasti banyak mengalami masa yang indah dan menyenangkan pada masa kecilnya. Dimana pada waktu itu semua terasa mudah dan menyenangkan karena masih ada orang tua yang selalu memberikan kasih sayang dan segala kebutuhan yang kita perlukan serta mengayomi hidup kita.

Pada masa seseorang sudah dewasa, terkadang dia harus meninggalkan orang tua dan tanah dimana dia dilahirkan untuk suatu tujuan tetentu, misalnya bekerja atau sekolah. Setelah beberapa lama berada di perantauan, pastilah seseorang mempunyai suatu kerinduan yang mendalam untuk dapat kembali ke tempat dimana dia dilahirkan, yaitu kampung halaman. Sehingga apabila ada suatu kesempatan untuk kembali mengunjungi tanah kelahirannya atau lebih dikenal dengan istilah pulang kampung, pastilah para perantau tersebut akan kembali ke tempat asal mereka. Dan di negara kita kesempatan tersebut biasanya ada pada saat hari raya Idul Fitri. Hal ini dikarenakan pada saat itu seluruh aktifitas kerja diliburkan secara nasional dan juga adanya Tunjangan Hari Raya yang memungkinkan adanya tambahan pendapatan yang dapat digunakan sebagai biaya untuk pulang ke kampung halaman.

Sahabat, begitu besarnya kerinduan seseorang terhadap tanah kelahiran dengan segala kenangan yang ada di tempat tersebut, sehingga membuat seseorang rela menempuh jarak dan waktu yang sangat melelahkan. Bahkan segala kesulitan dalam perjalanan pulang kampung tersebut tidak pernah menyurutkan untuk kembali pulang kampung pada tahun berikutnya. Berkunjung kembali ke kampung halaman dan bertemu kembali dengan semua kerabat serta indahnya kenangan yang terpatri disana sungguh merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri.

Saya menuliskan puisi ini beberapa hari sebelum hari raya Idul Fitri 2016, dimana saya mempunyai rencana untuk mudik ke kampung halaman bersama dengan isteri dan anak-anak.


Tanah Kelahiran

Saat malam begitu sunyi dan sepi
Hening pun mencengkeram hati
Membelenggu memaku otak ini
Sebersit kenangan indah membayang
Mengalir mengusik jiwa dan hati ini

Tanpa terasa angan pun melayang
Terbang menembus ruang dan waktu
Berkelana jauh ke masa silam
Menghampiri manisnya nuansa hati
Begitu berharga penuh arti

Kerinduan pun mencuat tuk kembali
Susuri cerita hidup yang telah terpatri
Mengulang rasa yang pernah ada
Tanpa peduli lelah raga dan hati
Melangkah berlari mendekapmu

Rindu ini kan selalu ada untukmu
Hati ini pun selalu mengenangmu
Engkau adalah bagian cerita hidupku
Tempat yang selalu kurindukan
Tanah kelahiran kampung halamanku

Saat malam begitu sunyi dan sepi Hening pun mencengkeram hati Membelenggu memaku otak ini Sebersit kenangan indah membayang Mengalir mengusik jiwa dan hati ini  Tanpa terasa angan pun melayang Terbang menembus ruang dan waktu Berkelana jauh ke masa silam Menghampiri manisnya nuansa hati Begitu berharga penuh arti  Kerinduan pun mencuat tuk kembali Susuri cerita hidup yang telah terpatri Mengulang rasa yang pernah ada Tanpa peduli lelah raga dan hati Melangkah berlari mendekapmu  Rindu ini kan selalu ada untukmu Hati ini pun selalu mengenangmu Engkau adalah bagian cerita hidupku Tempat yang selalu kurindukan Tanah kelahiran kampung halamanku

Kunjungi juga channel youtube saya guys : https://youtube.com/c/UngkapanHatiKecilku

Tonton juga ya guys, video kata kata mutiara kehidupan ini, thank you :)









Senin, 08 Agustus 2016

Puisi: Sepenggal Kisah Pagi



Seorang anak adalah sebuah anugerah yang sangat indah dan sangat berarti dalam sebuah keluarga. Kehadiran seorang anak begitu didambakan bagi setiap pasangan yang sudah sah dalam sebuah ikatan perkawinan. Mengapa kehadiran seorang anak begitu didambakan? Karena salah satu tujuan dari  sebuah perkawinan adalah meneruskan garis keturunan, dan dengan hadirnya seorang anak dalam sebuah keluarga menunjukkan bahwa salah satu dari tujuan pasangan tersebut sudah tercapai. Satu hal lagi, dengan kehadiran seorang anak maka semakin lengkaplah kebahagiaan sebuah keluarga

Sebenarnya banyak sekali pengorbanan yang harus dijalani oleh pasangan suami istri dari masa kehamilan sampai dengan kelahiran seorang anak. Dalam hal pengorbanan pada proses ini mungkin yang terasa lebih berat adalah dari pihak isteri. Seorang calon ibu harus merelakan banyak hal dalam proses kehamilan sampai dengan kelahiran anaknya, misalnya seorang ibu harus rela kehilangan kecantikannya dan indah bentuk tubuhnya untuk mengandung buah hatinya. Akan tetapi semua pengorbanan dan susah payah tersebut akan tergantikan dengan kebahagiaan pada saat kelahiran anak yang di rindukan. 

Seiring berlalunya waktu, tanpa terasa seorang bayi kecil sudah tumbuh menjadi seorang anak kecil yang membawa sebuah cerita kebahagiaan dan kebanggaan bagi orang tuanya. Walaupun dalam kegiatan sehari-hari masih banyak pengorbanan untuk anak kita tersebut, tetapi semua itu akan terhapus oleh harapan dan kasih sayang sebagai orang tua. Begitu sayangnya orang tua terhadap anaknya membuat segala kesalahan dan kejengkelan yang diakibatkan oleh anaknya tidaklah mengurangi rasa sayang yang ada.

Hanya sebuah cerita kecil dari kehidupan saya di sebuah pagi beberapa waktu yang lalu. Seperti hari-hari kerja sebelumnya, yang dipenuhi dengan rutinitas setiap hari, saya bersiap dan bergegas untuk segera berangkat ke tempat kerja berpacu dengan waktu agar tidak terlambat datang. Akan tetapi ada sesuatu yang membuat pagi hari tersebut cukup berbeda dengan pagi hari yang lain. Perbedaannya adalah anak saya yang kecil biasanya belum bangun pada saat saya berangkat kerja, karena dia masih sekolah di play group dan berangkat jam 10.00 WIB, pada pagi hari itu kebetulan dia sudah terbangun pada saat saya akan berangkat kerja.

Ada sebuah kebiasaan anak saya tersebut apabila dia sudah bangun pada saat saya akan berangkat kerja. Kebiasaan tersebut adalah dia selalu minta untuk ikut naik motor ataupun naik mobil berkeliling sebagian komplek perumahan dimana kami tinggal baru kemudian saya berangkat. Dan di pagi hari tersebut, seperti biasanya anak saya pun minta untuk berkeliling komplek, dan ini adalah sesuatu hal yang biasa. Sesuatu yang tidak biasa di pagi hari itu adalah sestelah selesai berkeliling perumahan anak saya bilang "Papa pulangnya cepat ya".

Mungkin bagi banyak orang kejadian dan perkataan anak saya tersebut sangatlah biasa. Tetapi entah mengapa saya begitu tersentuh dengan kejadian pada saat itu, dimana saya merasakan betapa begitu berartinya seorang ayah di mata anaknya. Dari kejadian tersebut kemudian saya menuangkannya dalam bentuk tulisan puisi/syair seperti di bawah ini.

Manisnya sebuah senyum menghias merekahnya pagi
Terasa hangat seperti mentari yang mengawali sebuah hari
Dan seolah menceritakan indahnya warna warni hati
Yang menumbuhkan semangat diri ini untuk segera berlari

Saat terdengar suaramu yang begitu merdu di telingaku
Menghilangkan rasa ragu untuk bersiap dan segera berpacu
Berlomba dengan cepatnya waktu yang tak pernah mau menunggu
Menembus pekatnya kabut pagi dan semburatnya asap serta debu

Dan kulihat sepasang tangan kecil yang mulai menari
Disertai dengan tatapan mata yang penuh arti
Mengucapkan salam untuk mengiringi langkah kaki ini
Dengan penuh harapan agar diriku dapat segera kembali

Samar terdengar suara lirih mulai terucap
Dari bibirmu yang mungil dan menawan
Sebuah kalimat yang terngiang dan bergema hingga ke relung jiwa
"Papa...cepat pulang ya..."

Silahkan berkunjung ke Channel Ungkapan Hati untuk menonton video kata kata bijak mutiara kehidupan, video musikalisasi puisi, ucapan ulang tahun dan video kata kata yang lainnya.

Sabtu, 06 Agustus 2016

Puisi untuk Seorang Isteri


Pada saat seseorang masih muda dan beranjak menuju sebuah tingkat kedewasaan yang lebih tinggi serta masih berstatus lajang, salah satu hal yang menjadi fokus pemikirannya adalah masalah mencari seorang teman hidup. Di dalam proses pencarian calon suami/isteri, seseorang akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan orang yang dicintainya tersebut. Proses untuk saling mengenal dan memahami antar pribadi yang biasanya kita sebut sebagai masa pacaran adalah masa dimana semua terlihat sungguh indah. Semua hal yang ada pada orang yang dicintai begitu terasa sempurna dan tidak ada sedikit pun cela.

Setelah melewati masa pacaran dan akhirnya dua pribadi memutuskan untuk sepakat mengarungi kehidupan bersama maka akan dimulailah sebuah babak baru yang pastinya ada banyak hal baru yang akan dihadapi bersama. Menjalani hidup secara bersama setiap hari (bukan lagi seperti pada saat pacaran yang mungkin tiap minggu hanya bertemu beberapa kali dan itupun bukan dalam waktu yang tidak terlalu lama untuk tiap pertemuannya), menjalani rutinitas setiap hari, beban hidup yang semakin meningkat dan masih banyak hal lainnya mungkin akan memicu terjadinya gesekan dalam sebuah rumah tangga yang harus dicari solusinya. Tidaklah mudah ketika seorang wanita lajang berubah predikatnya menjadi seorang istri, dimana banyak hal yang harus dikorbankan dari dirinya dan latar belakangnya termasuk sebagian dari ego diri untuk mengikuti dan mengabdi kepada seorang laki-laki yang sudah menjadi pilihan hati dan hidupnya. 

Sahabat, terutama untuk kaum laki-laki yang sudah menyandang gelar sebagai seorang suami, marilah kita belajar untuk selalu menghargai wanita yang sudah menemani dan mendampingi hidup kita mengarungi lautan kehidupan ini. Hidup kita tidak akan lengkap tanpa seorang wanita sebagai pendamping kita. Berbahagialah kita seorang laki-laki, karena Tuhan telah menganugerahkan seorang penolong di dalam kehidupan ini. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh seorang isteri/wanita yang tidak dapat dikerjakan sendiri oleh seorang laki-laki.

Puisi ini tertulis sebagai ungkapan terima kasih saya secara pribadi kepada istri saya yang telah menemani, merawat, menyiapkan segala kebutuhanku sehari-hari dari bangun tidur sampai saya tertidur kembali, merawat anak-anak kami dan banyak hal lagi yang sulit untuk diungkapkan. Ini semua hanyalah sebuah ungkapan hati yang saya tuangkan dalam sebuah tulisan untuk menghargai seorang wanita yang merelakan dirinya untuk menjadi isteriku, terlepas apakah para sahabat yang membaca tulisan ini setuju atau tidak, terima kasih.



Untuk Istriku

Tanpa kata kaki tangan pun bekerja
Tiada henti tuk siapkan awal hari
Dalam dingin dan gelapnya pagi
Penuh kasih dan tulusnya hati

Tiada peduli akan ego diri
Mengabdikan cinta tuk buah hati
Merangkai kasih tiada bertepi
Tuk wujudkan asa yang menanti
Lelah...letih...tetap kau jalani
Senang...susah...kau nikmati
Tiada sesal tuk semuanya ini
Relakan diri sepenuh hati

Temani hidup sepanjang waktu
Tak cukup kata tuk ungkapkan semua
Rasa terima kasih diri ini
Dan hidupku hanyalah untukmu

...ISTRIKU...

Tanpa kata kaki tangan pun bekerja Tiada henti tuk siapkan awal hari Dalam dingin dan gelapnya pagi Penuh kasih dan tulusnya hati  Tiada peduli akan ego diri Mengabdikan cinta tuk buah hati Merangkai kasih tiada bertepi Tuk wujudkan asa yang menanti Lelah...letih...tetap kau jalani Senang...susah...kau nikmati Tiada sesal tuk semuanya ini Relakan diri sepenuh hati  Temani hidup sepanjang waktu Tak cukup kata tuk ungkapkan semua Rasa terima kasih diri ini Dan hidupku hanyalah untukmu  ...ISTRIKU...