Senin, 30 Mei 2016

Kitalah yang mewarnai hidup



"Hidup adalah hitam putih, dan kitalah yang mewarnainya"


Pada saat penulis teringat lomba mewanai gambar yang sering diadakan pada saat ada event tertentu di mall, dan berpikir bahwa kehidupan ini seperti sebuah gambar hitam putih yang dibagikan oleh panitia kepada anak-anak peserta lomba mewarnai. Setelah seluruh peserta menerima gambar hitam putih tersebut, kemudian panitia/juri membacakan aturan dan kriteria yang diterapkan di dalam perlombaan mewarnai tersebut. Pada saat semua peserta sudah mengerti dan siap, maka dimulailah waktu untuk mewarnai yang biasanya ditetapkan kurang lebih antara 1 - 2 jam. Salah satu aturan baku dalam lomba mewarnai adalah peserta tidak boleh dibantu oleh orang lain termasuk orang tuanya dan hanya panitialah yang berhak memberikan bantuan misalnya untuk membantu meraut pensil warna dan lainnya tetapi tidak boleh membantu dalam hal mewarnai.

Setelah waktu berjalan beberapa lama, mulailah ada beberapa peserta yang mungkin memang sudah selesai atau sudah tidak mau melanjutkan lagi mengumpulkan hasil karyanya kepada panitia. Pada saat waktu yang diberikan untuk perlombaan selesai, maka semua panitia mendatangi setiap peserta untuk mengumpulkan hasil karya mereka. Akhirnya tibalah saat penjurian hasil mewarnai seluruh peserta. Dengan teliti para juri mulai memisahkan hasil karya yang sesuai kriteria dan yang tidak sesuai dengan kriteria. Kemudian juri kembali menilai hasil karya yang sesuai kriteria untuk menentukan yang bagus dan kurang bagus, setelahnya barulah juri memilih juara dari kumpulan karya yang dianggap bagus tersebut untuk menentukan juaranya. Selanjutnya pada saat pengumuman pemenang, panitia selalu memberikan informasi bahwa keputusan juri tidak bisa diganggu gugat.

Sahabat, sama seperti  cerita di atas, kita masing-masing diberikan sebuah gambar oleh Tuhan yang menciptakan alam semesta ini dengan segala kondisi yang baik pada mulanya, yaitu kehidupan yang kita jalani saat ini. Dan Tuhan memberikan kelengkapan yang sempurna kepda kita untuk mulai mewarnai kehidupan, karena ada tertulis bahwa Tuhan menciptakan manusia yang serupa dengan-Nya untuk menguasai alam semesta ini dengan kebebasan dan keleluasaan. Seperti ungkapan yang ada di atas, alam semesta dan hidup kita  ini adalah kanvas putih dimana Tuhan membuat suatu gambaran sketsa hitam putih, dan garis-garis dari gambaran tersebut adalah seperti aturan dan batasan-batasan yang Tuhan buat untuk kehidupan yang kita jalani. Walaupun manusia diberikan kuasa, kebebasan dan keleluasaan tetapi ada suatu batasan-batasan dan kriteria yang sudah ditetapkan oleh Tuhan untuk ditaati seperti pada saat lomba mewarnai panitia juga memberikan suatu batasan dan kriteria.

Kita boleh dengan bebas memberikan warna apapun dalam kehidupan yang sudah diberikan oleh Tuhan dengan mengindahkan kriteria dan aturan yang sudah ditetapkan sehingga kehidupan ini akan menjadi suatu gambar yang berwarna dan indah secara keseluruhan. Dari pernyataan dalam kalimat-kalimat di atas mungkin akan timbul suatu pertanyaan, "Apakah boleh memberikan warna tanpa mengindahkan kriteria dan aturan yang ada?" Tentu saja boleh, karena Tuhan telah memberikan kebebasan dalam kehidupan ini. Apakah ada suatu akibat yang akan muncul apabila kita mewarnainya tanpa mengindahkan kriteria dan aturan yang sudah ditetapkan? Pasti akan ada suatu akibat yang akan muncul, yaitu pada saat tiba waktunya untuk menilai gambar kehidupan kita tersebut, Tuhan pasti akan meletakkan kita ke dalam kumpulan yang tidak sesuai yang selanjutnya akan dibuang ataupun dibakar.

Seperti halnya waktu lomba mewarnai selesai dan panitia mendatangi seluruh peserta untuk mengumpulkan hasil karyanya untuk kemudian dilakukan penjurian, demikian pula pada saat waktu dalam kehidupan kita sudah habis, maka Tuhan akan mengumpulkan seluruh hasil kehidupan kita masing-masing dan kemudian menilainya satu per satu siapa saja yang layak untuk masuk ke rumah Tuhan dan siapa saja yang tidak layak.
Di dalam hal inipun berlaku seperti pada saat hasil lomba mewarnai dibacakan " keputusan juri tidak dapat diganggu gugat", demikian pula pada saat Tuhan menilai kehidupan kita dan memutuskan maka kitapun tidak dapat membela diri dihadapan-Nya.

Sahabat, tulisan ini hanyalah sebuah hasil pemikiran penulis dengan segala keterbatasannya dan mungkin bisa tidak sesuai dengan pemikiran yang lain, dan apabila ada pendapat dan masukan silahkan disampaikan pada kolom komentar. Terima kasih.

2 komentar:

  1. Hidup tidak selalu hitam Dan Putih, kadang" ada yang abu"

    BalasHapus